Thursday, February 14, 2013

masalah kelistrikan mobil

Problem Kelistrikan Mobil
Tidak sedikit pemilik kendaraan langsung menuding performa aki menjadi biang penyebabnya kala mobil susah distart. Sah-sah saja begitu. Apalagi bila melihat indikator aki berwarna putih yang berarti cairan elektrolit sudah tawar dan tidak optimal menyimpan arus listrik. Selain men-charge ulang, langkah mengganti yang baru juga menjadi pilihan.
Padahal bila mau teliti, Anda juga mesti mencermati komponen lain yang berhubungan dengan aki yakni alternator. Apakah kondisi kerja masih baik atau tidak? Karena bisa saja permasalahan bakal terus mendera Anda meski aki sudah di-charge atau ganti aki berkali-kali.
Untuk mengecek kinerja aki, bisa diukur voltasenya dengan voltmeter (clampmeter) yang dihubungkan ke kutub positif dan negatif aki. Jika kondisi aki masih baik, bisa jadi pengisian arus listrik dari alternator yang tidak optimal.
Alternatornya tentu bermasalah. Bisa karena ada hubungan arus pendek atau kapasitas alternator tidak sebanding dengan kebutuhan pengisian aki.
Penyebab lainnya yakni kebocoran arus dari peranti lainnya. Celakanya, hal itu menyedot arus listrik dari cadangan di aki secara terus-menerus. Sementara pengisian dari alternator tidak seimbang dengan kebutuhan. Lama-lama performa aki tidak maksimal dalam menyimpan arus listrik dari alternator. Hal itu membuat indikator aki menjadi berwarna putih.
Untuk itu, periksa kabel kelistrikan dan pastikan kondisinya masih baik. Perhatikan pula penambahan beban listrik, semisal adanya penggunaan fitur tambahan seperti audio, lampu dan sebagainya. Anda mesti mengalkulasikan beban listrik yang harus dipenuhi. Perkirakan dampak dari pemasangan tersebut dan apakah ada gejala problem yang muncul?
Singkatnya, pastikan sistem dan suplai listrik dalam kondisi baik dan imbang baik pengisian dan pengeluaran. Karena bila arus listrik yang disalurkan tidak sesuai, maka aki akan tekor. Ujung-ujungnya mobil sulit distart.
Mengukur performa alternator
Ada berbagai cara untuk melihat performa alternator dalam kondisi baik atau tidak. Mulai dari cara sederhana hingga menggunakan alat. Pertama, menggunakan indikator lampu LED yang banyak dijual di pasar. Colokan konektor ke lighter, lihat warna yang ditunjukkan oleh lampu tersebut. Biru berarti baik, dan merah jika ada masalah.
Untuk hasil maksimal gunakan voltmeter. Dengan alat ini, performa aktual aki dan alternator bisa terdeteksi. Baik besarnya hambatan serta tegangan yang ditimbulkan, plus bila terjadi kebocoran arus listrik pada sistem.
Cara terakhir dengan melihat indikator di dasbor yang berlambang aki. Ketika indikator aki itu menyala, berarti alternatornya kurang optimal dalam melakukan pengisian aki.
Ibarat pompa air dan bak
Hubungan antara alternator dan aki diibaratkan pompa air dan bak. Keduanya saling berhubungan dengan alternator berfungsi sebagai pompa – untuk mengisi air, sementara aki sebagai bak yang menampung air.
Ilustrasinya, bila bak mandi (aki) tidak penuh, maka pompa air (alternator) segera mengisi agar aki agar bisa berfungsi optimal. Sementara bila bak penuh, alternator menunggu hingga kebutuhan pengisian dibutuhkan.
Saat Anda memutar kunci kontak, muatan listrik dari aki mengirimkan arus listrik ke motor starter untuk memutar mesin. Alhasil mesin menyala dan siap melaju.
Sementara beban tambahan seperti AC, lampu, audio dan lainnya juga menguras listrik dari aki. Artinya sepanjang kebutuhan tersebut terpenuhi dan tidak muncul masalah, maka aki masih bisa mengandalkan cadangan listriknya. Namun tetap aki bergantung dari pengisian arus listrik oleh alternator.
Sementara bila mesin mati, sisa arus listrik tersebut disimpan lagi sebagai cadangan. Selama sel-sel di aki dalam kondisi baik, dapat dipastikan cadangan listriknya cukup memadai.
Sebaiknya Anda tahu
• Perhatikan kabel di mesin dalam kondisi baik dan periksa sambungannya. Upayakan tidak ada yang terkelupas dan bersentuhan dengan peranti lainnya untuk menghindari hubungan arus pendek.
• Pastikan semua unsur listrik mati (off) seperti lampu, jam digital, audio dan lainnya ketika Anda keluar dari mobil. Bila tidak, peranti bakal menyedot listrik secara perlahan dan menyebabkan aki tekor dan mobil sulit distart.
• Kebutuhan listrik peranti di mobil kian tinggi seiring bertambah usia. Karena adanya kenaikan hambatan pada sistem kelistrikan mobil, seperti pada soket, kabel dan lainnya. Mobil yang berusia di atas lima tahun sudah bisa mengalami hal ini.
• Bila hendak menambah perangkat audio atau menambah lampu dengan daya lebih besar, perhitungkan kapasitas listrik yang dibutuhkan.

Tuesday, February 12, 2013

cara test mosfet


test mosfet

6. MOSFET
FET bentuk fisiknya seperti transistor. Fungsinya adalah untuk menaikkan tegangan atau menurunkan tegangan.
FET memiliki tiga kaki juga yaitu :
• GATE (G) adalah kaki input
• DRAIN (D) adalah kaki output
• SOURCE (S) adalah kaki sumber
Fungsinya biasanya digunakan pada rangkaian power supply jenis switching untuk menghasilkan tegangan tinggi untuk menggerakkan trafo.

Kakinya biasanya sudah pasti yaitu bila kita hadapkan FET ke arah kita maka urutan kakinya dari kiri ke kanan adalah GATE, DRAIN, SOURCE.
• Contoh FET penaik tegangan : K 793, K 1117, K 1214, IRF 630, IRF 730, IRF 620, dll.
• Contoh FET penurun tegangan : IRF 9610, IRF 9630, dll (biasanya 4 angka u/ IRF)
• FET PENAIK TEGANGAN
Cara mengukur :
Batas ukur Ohmmeter X10 / X1K


• FET PENURUN TEGANGAN
Cara mengukur :
Batas ukur Ohmmeter X10 / X1K

cegah alternator tekor


Beberapa tips untuk mencegah dinamo cas tekor,dengan pertimbangan ,dan dengan ketelatenan memelihara beberapa komponen agar dinamo cas anda awet 1. Pastikan penggunaan listrik benar-benar tepat Seperti disebutkan di atas, umumnya pabrikan merancang alternator memiliki kapasitas tertentu. Oleh karena itu, sebaiknya penggunaan peranti elektronik yang banyak mengkonsumsi tenaga setrum juga dibatasi agar tidak melebihi. Bila penggunaan listrik itu hanya satu dua kali dilakukan, penurunan kemampuan alternator tidak akan terlihat. Tapi bila hal itu dilakukan secara terus menerus, maka alternator akan mengalami penurunan kemampuan dalam menghasilkan arus listrik. Beberapa cara untuk menghindari permasalahan itu adalah tidak mengaktifkan Air Conditioner (AC), audio, wiper, dan peranti elektronik lainnya di mobil secara berbarengan. Memang, produsen mobil merancang produknya memiliki kemampuan lebih meski semua peranti elektronik diaktifkan tapi alternator tidak akan tekor. “Tetapi kemampuan alternator tetap saja ada batasnya. Karena itu, perhatikan ketentuan dari pabrikan. 2. Pastikan kutub dan kabel aki terpasang dengan benar Pemasangan ini perlu diperhatikan serius.Pasalnya, bila pemasangan kutub salah, atau terbalik, maka kiprok akan jebol atau rusak. Begitupun dengan berbagai kabel kelistrikan. Bila pemasangan kabel-kabel itu tidak tepat, selain menyebabkan listrik boros juga berpotensi IC alternator cepat rusak. Pemasangan kabel yang perlu diperiksa itu juga termasuk kabel plus alternator ke kabel plus aki. Sebab, bila sambungannya tidak tepat atau renggang dan putaran mesin tinggi maka alternator akan rusak. 3. Pastikan sabuk pengatur tegangan V-Belt terpasang dengan benar Satu hal yang wajib Anda perhatikan adalah, tingkat ketegangan atau posisi V-Belt jangan terlalu kencang dan kendor. Bila terlalu kencang maka putaran alternator dipaksa melebihi kapasitas atau kemampuannya.

Sunday, February 10, 2013

tips mengganti bola lampu mobil


banyaknya pengalaman penggantian bola lampu h4 yg tidak mengikuti aturan,membuat kerusakan di komponen lain khususnya di fuse/sekring.dan saklar terjadi panas yg berlebih karena tegangan bola lampu yg terlalu tinggi.Apa bila mobil anda standart tanpa penggunaan relay set bantu untuk lampu h4/lampu besar, sebaiknya pakai lampu h4 standart ukuran 60/5o watt,jangan menaikkan tegangan yg lebih besar. untuk pemakaian bola lampu yg lebih besar di butuhkan pemasangan relay tambahan yg banyak di jual di pasaran. Untuk pemakaian bola lampu h4 kami sarankan untuk tidak memakai bola lampu yg berwarna sebab akan kehilangan cahaya di kala hujan,memang sih bener terang di kala cuaca cerah namun akan menjadi masalah di waktu hujan apa lgi di malam hari.

Wednesday, February 6, 2013

ukuran standart gulungan pompa air


nilai patokan standar gulungan pompa air

NILAI PATOKAN STANDAR GULUNGAN POMPA AIR
Berikut ini kami tampilkan nilai standar gulungan pompa air :
Daya Pompa Air Ukuran kawat
(Watt)     Sub Coil                           Main Coil            Jumlah Lilitan
100                0,40                           0,30                       300 – 400
125                0,45                           0,30                       250 – 350
250                0,70                           0,50                       220 – 250
300                0,80                           0,60                       150 – 220
400                0,85                           0,70                       100 – 200
500                0,90                           0,70                       90 – 100
600                1,10                           0,90                       80 – 100

Tuesday, February 5, 2013

cara kerja dinamo stater

Dinamo starter. Pada sebuah kendaraan komponen yang satu ini tidak kalah penting dan merupakan komponen vital bagi kendaraan. saat anda mulai menyalakan mesin mobil, komponen yang satu ini berkerja sebagai penggerak untuk menyalakan mesin mobil.. Stater , stater pada kendaraan berfungsi untuk memutar mesin pertama kalinya, dengan ditemukan nya stater maka anda tidak perlu lagi menghidupkan mesin mobil anda dengan engkol atau dengan mendorong nya.
Saat ingin menyalakan mesin, stater mobil hendaknya dengan di barangi menginjak pedal kopling, hal ini di maksudkan untuk mengingatkan kita sebagai pengendara agar tidak lupa memastikan bahwa sebelum stater mesin, gigi persneleng harus dalam keadaan netral. Agar mobil tidak langsung jalandan mental pada saat stater dalam kondisi gigi persneleng atau transmisi sedang masuk.
System diatas di maksudkan untuk anda pengendara yang punya kebiasaan parkir kendaraan dalam kondisi gigi persneleng dimasukan. Untuk membantu pengereman, kebiasaan yang tidak perlu di lakukan, sebab telah ada hand rem.
Cara kerja stater secara umum:
Pada saat starter switch atau kunci kontak dalam posisi start, arah aliran arus, pull-in-coil akan menarik kontak untuk menghubungkan terminal “30” dengan terminal “C”, jika arus listrik sampai ke ground.
Tidak ada jalur yang terputus antara Pull-in-coil sampai ke ground, tapi jika arus listrik terputus mungkin disebabkan karbon brush habis ” karbon brush terletak sebelum dan sesudah armature”, pull-in-coil tidak akan bekerja dan motor stater tidak akan berkerja. Tanda untuk mobil dengan relay stater, hanya akan terdengar kontak relay stater terhubung saat stater tetapi dinamo stater atau motor starter tidak bekerja, ini kalau karbon brush habis.
Pada kondisi normal setelah Pull-in-coil menarik kontak sekaligus plunger dan shift lever mendorong pinion untuk menghubungkan putaran motor stater dengan roda gila atau flywheel, secara elektrikal berikut arah aliran arus listriknya.
Setelah kontak selenoid atau terminal “30″ dan terminal “C” terhubung, pull-in-coil tidak bekerja lagi karena tegangan atau voltase antara terminal “50″ dengan terminal “C” hampir sama.
Pada saat motor stater memutar roda gila, Hold-in-coil memegang peranan utama untuk menahan kontak untuk menghubungkan terminal “30″ dan terminal “C” dan menahan gigi pinion yang memutar flywheel atau roda gila, sampai mesin hidup

pemasangan sentral lock

Cara Memasang Central Lock
Central Lock
Central Lock System berfungsi untuk penguncian pintu mobil yang terpusat pada satu langkah. Dengan demikian, cukup kunci pintu dari satu pintu, maka pintu yang lain akan ikut mengunci, sama halnya saat membuka kunci pintu. Pengembangan dari fungsi Central Lock System adalah dipadu dengan remote control sebagai pengontrol penguncian pintu dari jauh, atau sering disebut dengan Keyless Entry.
Juga ditambahkan modul Alarm System yang umumnya sudah menyatu dengan Remote Controlnya. Yang kesemua fungsi tersebut adalah untuk memudahkan dan meningkatkan kenyamanan kita dalam berkendara.
Komponen yang umumnya digunakan pada Remote Control + Alarm System + Central Door Lock System.

Komponen Central Lock
Central Lock System bisa pasang sendiri.Di pasaran, umumnya satu set Central Lock System dijual seharga 120ribu – 150ribu tergantung merek dan model.
Yang umumnya berisi antara lain sebagai berikut :
1 set kabel untuk 4 pintu
4 batang (rod) penarik/pendorong
4 batang dudukan Lock Actuator
1 unit Central Lock Module
1 set sekrup, baut, dsb.

Komponen Central Lock
Lock Actuator
Lock Actuator adalah mekanik penarik/pendorong. Komponen ini yang akan menarik/mendorong tuas pengunci pintu. Lock Actuator ini dikontrol oleh Central Lock Module.
Jika Lock Actuator rusak, dapat dibeli satuan dengan harga sekitar 30ribu – 35ribu rupiah.
Lock Actuator ada 2 macam:
Lock Actuator Utama
[Lock Actuator]

Umumnya memiliki 5 kabel: Hijau, Biru, Coklat, Putih & Hitam.
Selain sebagai aktuator, komponen ini juga berfungsi sebagai pengatur penguncian, jadi ketika kita mengunci pintu dengan menekan knob pengunci dengan tangan, maka aktuator ini akan memberi informasi kepada Central Lock Module untuk juga mengatur Lock Actuator yang lain untuk bergerak sama.
Lock Actuator Tambahan:

Lock Actuator Tambahan
Umumnya hanya memiliki 2 kabel: Hijau dan Biru.
Digunakan untuk pintu-pintu atau tutup tangki bensin.
.
Umumnya Lock Actuator yang dijual di pasaran mempunyai kekuatan dan jarak gerak yang hampir sama, yaitu kekuatan dorong/tarik sebesar 32N (+/- 4N) dan Jarak gerak sekitar 18mm ( +/- 1mm).

Daya Tarik dan Dorong Central Lock
Cara pemasangan Lock Actuator adalah dengan menyambung batang (rod) dengan batang (rod) / tuas pengunci yang ada di tiap pintu. Setiap model mobil memiliki desain tuas/batang (rod) yang berbeda-beda, jadi silahkan disesuaikan teknik pemasangannya dengan desain konstruksi yang ada.
Begitu juga dengan penempatan Lock Actuator pada rangka pintu.
Central Lock Modul

Modul Central Lock
Central Lock Module adalah unit utama yang mengatur/mengontrol seluruh Lock Actuator. Berisi rangkaian elektronik, yang mengatur agar Lock Actuator hanya bekerja (diberi tegangan listrik) hanya sekitar 1-2detik saja untuk membuka atau menutup. Hal ini berguna untuk mencegah rusaknya / terbakarnya motor yang ada di dalam Lock Actuator.
Jika Central Lock Module rusak, bisa dibeli satuan seharga sekitar 30ribu-50ribu rupiah.
IDE-IDE: Beberapa teman menggunakan module ini untuk mengaktifkan NOS sehingga cukup tekan sekali tombol, NOS akan tersembur selama waktu tertentu tadi.. sekalipun tekan tombolnya lama, dosis NOS tetap tidak berubah.
SKEMA PEMASANGAN :
Berikut ini skema pemasangan Central Lock System :

Skema Pemasangan Central Lock Dua PintuSkema Pemasangan Central Lock Satu Pintu

Skema Pemasangan Central Lock Dua Pintu dan Tangki


//

cara gulung motor 3 phase

Cara Gulung Ulang Motor 3 Phase
Postingan ini saya buat karena banyak yang minta bagaimana cara menggulung ulang motoran 3 phase, berikut ini saya jelaskan secara sederhana bagaimana cara gulung ulang motoran 3 phase kecepatan 1.500 rpm, 36 hole.
1. Buat gulungan tiga rangkap sebanyak 6 buah seperti gambar dibawah ini, satu rangkap dapat mengisi 6 hole/lobang, jadi 6×6= 36 hole.Ukuran kawat dan jumlah lilitan sesuaikan dengan aslinya, dapat dihitung sebelum memulai membuat gulungan, dan ukur menggunakan micrometer.

2. Pasang secara berhadapan seperti gambar dibawah ini, jangan sampai terbalik. Setelah selesai semuanya di pasang akan terdapat 12 ujung kawat.

- Sambung ujung luar A dengan Ujung luar D
- Sambung ujung luar B dengan Ujung luar E
- Sambung ujung luar C dengan Ujung luar F
Setelah dilakukan penyambungan seperti keterangan di atas akan tersisa 6 ujung kawat, untuk selanjutnya gabungkan ujung B,D,dan F, sehingga tersisa 3 ujung kawat, ujung kawat yang tersisa tersebutlah yang dijadikan sebagai api masuk, (tegangan 380V-400V)
Setiap sambungan di solder dengan baik dan tutup dengan selonsong, dan diikat dengan rapi

cegah alternator tekor

Beberapa tips untuk mencegah dinamo cas tekor,dengan pertimbangan ,dan dengan ketelatenan memelihara
beberapa komponen agar dinamo cas anda awet

1. Pastikan penggunaan listrik benar-benar tepat
Seperti disebutkan di atas, umumnya pabrikan merancang alternator memiliki kapasitas tertentu. Oleh karena itu, sebaiknya penggunaan peranti elektronik yang banyak mengkonsumsi tenaga setrum juga dibatasi agar tidak melebihi.
Bila penggunaan listrik itu hanya satu dua kali dilakukan, penurunan kemampuan alternator tidak akan terlihat. Tapi bila hal itu dilakukan secara terus menerus, maka alternator akan mengalami penurunan kemampuan dalam menghasilkan arus listrik.
Beberapa cara untuk menghindari permasalahan itu adalah tidak mengaktifkan Air Conditioner (AC), audio, wiper, dan peranti elektronik lainnya di mobil secara berbarengan. Memang, produsen mobil merancang produknya memiliki kemampuan lebih meski semua peranti elektronik diaktifkan tapi alternator tidak akan tekor.
“Tetapi kemampuan alternator tetap saja ada batasnya. Karena itu, perhatikan ketentuan dari pabrikan.
2. Pastikan kutub dan kabel aki terpasang dengan benar
Pemasangan ini perlu diperhatikan serius.Pasalnya, bila pemasangan kutub salah, atau terbalik, maka kiprok akan jebol atau rusak. Begitupun dengan berbagai kabel kelistrikan.
Bila pemasangan kabel-kabel itu tidak tepat, selain menyebabkan listrik boros juga berpotensi IC alternator cepat rusak.
Pemasangan kabel yang perlu diperiksa itu juga termasuk kabel plus alternator ke kabel plus aki. Sebab, bila sambungannya tidak tepat atau renggang dan putaran mesin tinggi maka alternator akan rusak.
3. Pastikan sabuk pengatur tegangan V-Belt terpasang dengan benar
Satu hal yang wajib Anda perhatikan adalah, tingkat ketegangan atau posisi V-Belt jangan terlalu kencang dan kendor. Bila terlalu kencang maka putaran alternator dipaksa melebihi kapasitas atau kemampuannya.

Monday, February 4, 2013

masalah lampu chek engin menyala pada xenia dan avanza

Menurut pengalaman kami, dari beberapa kasus menyalanya check engine pada T. Avanza 1.300cc dan D. Xenia, terletak pada sistem wiring(kelistrikan) yang berhubungan dengan sensor temperatur udara yang terletak di samping filter udara..
Kami sudah sering menemukan kejadian tersebut, dan masalahnya terletak pada keterangan diatas tadi..
Dengan kejadian tersebut, kami menyimpulkan ada kesalahan pabrikan..
Gejala awal: Indikator check engine sering menyala secara tiba-tiba selama beberapa menit, kemudian menghilang tapi setelah beberapa lama akan timbul kembali..
Gejala kedua: Check Engine menyala seterusnya..
Menyalanya check engine tadi tidak menimbulkan perubahan apapun pada mesin. Sehingga banyak pengguna tidak menghiraukan hal tersebut. Tapi banyak juga para pengguna yang merasa khawatir dengan keadaan tersebut..
Langkah awal pengecekan:
Lepaskan isolator pengikat pada sensor temperatur intake manipold, kemudian coba tarik agak keras kabel socketnya. Kemudian kabel akan terlepas dengan sendirinya. Ini menandakan kabel tersebut terputus..
Kalau hanya dengan melihat tampilan luarnya, kabel masih utuh tidak terlihat kerusakan. Tetapi apabila ditarik kabel tersebut akan terlepas..
Langkah Selanjutnya:
Kupas ujung kabel, lepaskan karet isolator yang menutup ujung kabel yang terlepas tadi..sambungkan kabel yang sudah terkupas dengan menggunakan solder dan pastikan solderan tersebut sudah menempel dengan kuat..Tutup kembali karet isolator dan pasang kembali sensor tersebut pada tempat semula..lepaskan kepala accu selama 15 menit untuk mereset memori ECU dan pasangkan kembali..!!
Hidupkan mesin seperti biasa dan indikator check engine akan normal kembali..

merawat aki/baterai mobil

Aki yang sering soak belum tentu rusak, karena bisa jadi perangkat pendukung kerja aki yang bermasalah. Oleh karena itu jangan keburu mengganti aki, periksa dulu penyebab kerusakannya. Gunakan hidrometer sebagai alat pendeteksinya atau alat pendeteksi sederhana seperti multitester.
Langkah-langkahnya :
1 Gunakan hidrometer untuk mendeteksi kadar asam dan berat jenis air aki. Pada tabung hidrometer terdapat tiga warna yang masing-masing punya arti tersendiri. Warna hijau menandakan kadar asam dan berat jenis air aki terlalu ringan, akibatnya listrik yang dikirim ke aki tak bisa disimpan lama. Warna putih menandakan air aki bagus berarti system pengisian bekerja normal. Warna merah berarti kerja alternator dan regulator terlalu banyak memasok setrum (overcharge) pada aki.
2 Apabila tidak ada alat deteksi, lakukan cara deteksi yang sederhana. Nyalakan mesin dan copot terminal aki positif. Jika mesin tetap hidup, berarti alternator dan regulator bekerja normal. Awas ! jangan sekali-sekali melepas terminal aki negatif (massa) karena salah satu kabel masa di regulator tak akan tahan menanggung daya berlebihan.
3 Alternatif alat deteksi yang lain dengan menggunakan multitester (voltmeter). Gunakan multitester pada arus DC di angka 50 volt. Nyalakan mesin dan hubungkan jarum merah multitester pada kepala aki positif dan jarum hitam di kepala aki negatif. Jarum harus menunjukkan angka 13,8 – 14,8 volt. Jika kurang atau lebih berarti masalah ada pada alternator dan regulator.
4 Pengecekan regulator dan alternator bermasalah atau tidak dapat dilacak dengan cara posisikan kunci kontak ON tanpa mesin dinyalakan. Kemudian gunakan obeng atau sesuatu yang bisa menghantarkan listrik. Tempelkan batang obeng pada puli alternator, jika ada gaya tarik magnet berarti alternator normal. Hal itu berarti regulator yang bermasalah. Sebaliknya jika alternator tidak mengandung magnet, kemungkinan lain arang alternator aus dan menipis sehingga tak mampu lagi menghasilkan listrik.

cara cek pengisian alternator

Tujuan dari Charging system ini pada dasarnya adalah untuk melakukan pengecasan ulang terhadap daya aki yang terpakai saat melakukan starter, menyalakan lampu, dan aksesoris lainya. Selain itu charging system juga menjadi sumber tegangan utama saat mesin kendaraan hidup.
Charging system merupakan sistem pada kendaraan yang tidak terlalu berkembang dalam artian tidak begitu banyak mengalami perubahan dari dulu hingga sekarang.
Charging system bekerja dengan cara :
Merubah Energi mekanik (putaran pulley yang di hubungkan oleh v belt ke crank saft) menjadi Energi Elektrik.
Komponen utama Charging system
Komponen utama dari Charging system antara lain Aki, Alternator, Voltage Regulator.
Sering kali kita menvonis aki kita rusak, sebenarnya belum tentu aki kita tersebut sudah rusak apalagi untuk aki yang masih berumur di bawah 8 bulan..kemungkinan kecil untuk rusak. Bisa saja aki mengalami discharge yang sangat besar karena tidak normalnya Charging System kita. Apabila tidak adanya pengisian oleh Charging system..maka daya dari aki akan terkuras dan lama-lama akan habis terpakai. (menghidupkan koil, lampu, komputer, dll). Jika sudah habis maka mobil kita akan mogok …Sebenarnya aki ini masih bisa dipakai jika kita melakukan charge ulang dengan menggunakan battery charger….
komponen Charging system lainya yaitu Alternator.(disebut juga dinamo Ampere).Yaitu sebuah generator yang menghasilkan arus AC (Alternating Current), Namun arus AC ini segera dirubah menjadi DC(Direct Current) oleh alternator itu sendiri. Sebab pada kendaraan (mobil pada umumnya) menggunakan aki 12V DC.
Voltage Regulator : Fungsi dari voltage regulator adalah sesuai dengan namanya mengatur tegangan agar output dari alternator berada pada kisaran 13,5volt sampai 14,5 volt…agar tidak merusak komponen elektrikal pada kendaraan. Pada awalnya pengatur tegangan ini ditempatkan terpisah dengan alternatornya berupa Cut Out..tetapi sekarang seiring dengan kemajuan teknologi fungsi dari pengatur tegangan ini sudah dapat di bentuk dengan modul ic yang kompak sehingga bisa di letakan didalam alternator itu sendiri.
Cut out
Pengisian pada kendaraan dapat dianalogikan dengan aliran air. Aliran air untuk mengisi sebuah ember kosong akan cepat apabila selangnya cukup besar dan juga tekanan dari air tersebut cukup kencang. Namun tekanan yang terlalu kencang dapat menjebol sambungan2 selang dan juga ember itu sendiri. Demikian halnya dengan Pengisian pada kendaraan. Tegangan atau Voltage dari charging system mirip dengan tekanan pada air…dan selang yang digunakan adalah kabel pengisian. Sedangkan ember penampung air dalam charging system adalah Aki. Terlalu besar Voltage dapat merusak komponen kendaraan seperti aki, computer, dan lain-lain(merupakan tugas dari voltage regulator untuk menahan agar ini tidak terjadi). Agar pengisian aki dapat berlangsung cepat maka hambatan pada kabel harus seminimal mungkin dan arus pengisian (ampere) yang cukup deras.
Ketika kendaraan melaju dengan kencangnya kemungkinan output tegangan dari alternator akan semakin meningkat. Seiring dengan itu maka voltage regulator mengurangi kekuatan magnet dari alterntor sehingga secara otomatis output dari alternator menjadi berkurang juga.
Kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi
Kemungkinan kemungkinan kegagalan dari charging system antara lain :
1. Kegagalan pada Alternator (dinamo ampere) itu sendiri seperti :
Rusak nya salah satu dari tiga gulungan. Sehingga output yang dihasilkan menjadi 2/3 dari output seharusnya. Masalah seperti ini sangat jarang terjadi dan sangat sulit untuk cepat dideteksi. Sebab gejala kerusakan akan terasa apabila kita menggunakan seluruh aksesoris kendaraan secara bersamaan. Seperti mengendarai dimalam hari dengan lampu, AC, Tape, Defogger, fog lamp, wiper pada kondisi hidup mungkin baru akan terasa ..ketika wiper melambai, head lamp ikut mengedip atau main. Nah ini kemungkinan salah satu dari 3 gulungan putus.
Rusaknya salah satu diode dari 6 diode rectifier : Gejalanya sama percis dengan gejala diatas.
Rusaknya Voltage Regulator : Hal ini ditandai dengan cepat putusnya komponen-komponen electrical anda seperti bohlam, dan komponen lainnya. Selain itu timbul bau asam menyengat dari aki karena penguapan yang begitu besarnya. Hal ini harus segera diperbaiki karena selain merusak komponen electrical yang lain juga dapat merusak Aki.
Suara berisik hingga macet : Suara berisik yang mungkin timbul dari alternator adalah karena adanya komponen bearing alternator yang sudah macet atau rusak. Sehingga saat alternator berputar dengan kencang akan terdengan suara gemuruh bahkan kalau sudah parah akan timbul macet pada rotor dinamo ampere sehingga tidak terjadi pengecasan sama sekali.
2. Kegagalan pada wiring system seperti :
Medan magnet tidak terbentuk : Ketika posisi kunci kontak sudah pada posisi on maka seharusnya pada alternator sudah terdapat medan magnet. Hal ini dapat dijadikan dasar pengecekan pertama pada alternator anda. . Jika tidak ada medan magnet maka dapat dipastikan charging system tidak bekerja dengan sempurna. Hal ini dapat disebabkan karena adanya socket ke alternator yang lepas (sering terjadi) selain itu juga bisa diakibatkan brush atau arang alternator sudah habis.
Kabel pengisian utama (dari charging output) korosi atau putus : apabila kabel utama pengisian ini putus maka Alternator akan bekerja sia-sia, sebab keluaran dari alternator tidak ditampung dengan baik. Begitu pula jika terjadi korosi pada kabel pengisian utama ini..misalnya dari charging output terminal keluar 14 volt , karena korosi maka yang sampai ke terminal aki menjadi hanya 12,6 volt…sehingga pengisian akan berkurang dan tidak maksimal.
Kabel Ground dari aki ke Egine kurang baik atau korosi : Sama halnya dengan kabel pengisian utama yang korosi, kabel grounding dari terminal aki – ke engine yang korosi dapat menurunkan kemampuan pengisian. Karena grounding alternator mengambil langsung dari body alternator yang di baut ke engine. Sehingga apabila grounding dari aki ke engine kurang baik..maka hasil dari pengisian alternator juga akan berkurang.
Metode Pengecekan Sederhana
Pengecekan Medan Magnet
Seperti dijelaskan diatas, Cara pengecekan Paling sederhana adalah dengan merasakan apakah medan magnet terjadi ketika kunci kontak pada posisi ON. Caranya dengan menggunakan Sebuah benda logam besi seperti obeng, atau pisau…dekatkan pada dinamo ampere ketika kunci kontak pada posisi On (cukup pada posisi on tidak perlu hidup mesin). Apabila terdapat medan magnet minimal anda tahu bahwa wiring dan alternator sudah benar. Tetapi apabila tidak terdapat medang magnet Segera cek wiring dan bila perlu alternator.
Cara pengecekan dengan Voltmeter

1. Ukur Voltase di kepala aki + dan – saat mesin dimatikan. catet.
2. Ukur voltase di kepala aki + dan – saat mesin di hidupkan.
3. Ukur voltase ketika mesin hidup dari terminal B ke bodynya alternator itu sendiri.
4. Ukur Voltase ketika mesin hidup dari terminal B ke kepala aki -
5. Ukur Voltase ketika mesin hidup dari body alternator ke kepala aki +
test alternator and wiring
jika hasil test nomer 4, 5 (lebih kecil dari nilai hasil test nomer 3..) gagal maka ada kemungkinan kabel ground atau kabel dari pengisian utama dari charging output bermasalah…
Sebenarnya masih banyak cara pengecekan yang lain..namun menurut TS dua metode diatas sudah cukup untuk mengecek kondisi Charging system bagi pemilik Mobil.

aki mobil

Aki (Belum) Bebas Perawatan
Pada dasarnya, aki terbagi menjadi tiga jenis: konvensional, hybrid dan maintenance free (MF). Nah, jenis ketiga inilah yang sering dikonotasikan sebagai aki kering. Dimana pemilik mobil tak perlu lagi melakukan rutinitas untuk menambahkan air aki secara berkala.
Karakteristik aki kering seperti inilah yang membuat fungsi serta penggunaannya cukup populer di kalangan pemilik mobil. Namun sebenarnya, aki MF sendiri masih dibagi lagi sesuai jenis elektrolit yang digunakannya: cairan elektrolit aki dan gel. Bisa jadi aki jenis ini cocok bagi Anda.
Sepintas aki kering (dry battery) memang mengacu pada bentuk fisiknya. Yup, dibandingkan jenis aki konvensional atau hybrid, aki ini memang relatif bersih dibanding keduanya.
Namun, benarkah ‘jeroan’nya kering? Secara teknis, ternyata aki kering sebenarnya tidak sepenuhnya kering. Penggunaan bahan timbal kalsium pada setiap pelat menjadi pembeda dengan akin konvensional atau hybrid.
Penggunaan cairan elektrolit aki tetap diperlukan pada aki maintenance free ini. Bahkan jumlah cairan elektrolitnya lebih banyak dari kedua jenis aki lainnya. Sistem sirkulasi serta cover yang memungkinkan elektrolisasi aki kering menjadi sempurna.
“Untuk meminimalkan penguapan, digunakan teknologi double cover dan multilabyrinth. Sementara vent plug dengan flame arrestor mencegah aki tidak meledak,” jelas Hadi Budiarto, General Manager PT Wacana Prima Sentosa, selaku distributor Massiv.
Intinya, sirkulasi dari kinerja elektrolit di atas bisa bekerja optimal dan minim penguapan. Sehingga, performa aki bisa lebih terjamin dalam memberi aliran listrik ke peranti lain di kendaraan.
Untuk penyekat antar sel, pengaplikasian kombinasi Polyethylene dan Fine Mesh Expended Grid lebih rapat. Sehingga mampu menghantarkan listrik lebih tinggi. Selain itu, jaringan positif dan negatifnya terbuat dari campuran timah dan kalsium.
Unsur ini memberikan daya konsumsi elektrolit yang efisien. Alhasil, dalam pemakaian normal tidak diperlukan penambahan air aki hingga masa akhir usia aki.
Selain itu, penggunaan gel sebagai pengganti air aki membuat sebutan aki kering lebih dikenal di masyarakat. Cara kerjanya seperti baterai pada umumnya dan banyak diaplikasikan di negara beriklim dingin seperti di Eropa ataupun Amerika. Temperatur dingin inilah memungkinkan kinerja gel bekerja optimal. Tak heran bila mobil-mobil Eropa kerap membuatkan ruang aki yang terpisah dari ruang mesin. Hal ini untuk menghindari penguapan berlebih.
Bila pada aki jenis konvensional, terjadi penguapan pada air akinya akan berakibat berkurangnya debit. Sementara pada aki kering, penguapan gel relatif lebih lama dan bila sudah di pengujung usia, biasanya bakal mengering. Sehingga fungsi sebagai pengantar elektrolit di tiap sel mulai terhambat.
Alhasil, umur pakai aki kering bakal berakhir dan memberi sinyal agar segera diganti dengan yang baru.
Bebas perawatan
Kunci dari perawatan aki, rutinitas pengecekan terhadap kondisi air. Singkatnya, aktivitas memeriksa ataupun menambah cairan ke tangki aki menjadi aktivitas setiap bulan, terutama pada aki jenis konvensional. Bila tidak, dijamin usia aki tidak maksimal pemakaiannya.
Nah, untuk aki kering tidak demikian. Wajar, kalau aki ini juga dikenal aki maintenance free alias bebas perawatan.
Toh bukan berarti Anda terbebas dari rutinitas itu. Memeriksa indikator serta kebersihan kutub aki tetap menjadi opsi melakukan perawatan. Meski tidak serutin konvensional ataupun hybrid, sekadar melihat performa secara fisik menjadi hal yang wajar.
Hanya saja, Anda perlu memperhatikan kondisi ektrem temperatur di sekeliling aki. Dan ini dapat dijadikan bahan pertimbangan.
Kondisi ‘stop and go’ di kemacetan serta iklim panas khas negara khatulistiwa, membuat kinerja aki kering kian ekstra. Maklum suhu mesin dan sekitarnya juga meningkat dan berpengaruh pada usia kerja aki itu sendiri.
Bagaimana cara kerjanya?
Secara umum, cara kerja aki sebenarnya merupakan proses elektrosasi antara hidrogen dan oksigen dan terlepas sebagai gas. Sperti halnya aki konvensional, tambahan air juga dibutuhkan untuk menjaga performa optimal aki. Hanya saja penggunaan timbal kalsium pada pelat mereduksi sejumlah electrolysis.
Sementara tambahan air jauh lebih banyak ketimbang normal untuk menjaga kestabilan pasokan plus hantaran listrik tiap pelat. Nah, sepanjang pemakaian normal, tidaklah diperlukan penambahan air aki. Sebaliknya, bila kondisi dan temperatur ektrem, penambahan air dimungkinkan dengan membuka cover atas untuk memperpanjang usia aki.

kontak

{ "kind": "blogger#post", "blog": { "id": "8070105920543249955" }, "title": "A new post", "content": "With exciting content..." }




contak

no  hp                 :     08127693842
email                   : torasiregar@gmail.com/ahmadhanafissiregar@ymail.com
ym                       : tor_sijanggut
facebook            :  ahmad titian
PIN  BB              : 2949E0EB

download diagam wiring avanza

tips ganti battere mobil

Tips Praktis Ganti Aki Mobil Anda
Jangan pernah menggangap remeh ganti accu (aki) mobil. Terlihat memang sederhana sekali, cuma melapaskan pengikat pada kedua kepala aki (kutub) dengan mengendurkan bautnya. Bukan tidak mungkin, saat melakukan penggantian terjadi kesalahan atau kecerobohan. Akibatnya, merusak sistem kelistrikan bahkan electronic control unit (ECU).
Berikut langkah-langkah penggantian aki.
1. Pastikan kunci kontak sudah diposisi “OFF” atau tercabut. Setelah itu, diamkan sejenak untuk memastikan komponen kelistrikan benar-benar mati. Selain itu, agar ECU tidak aktif untuk menghindari hang atau kerusakan pada ECU. Jika kunci kontak masih “ON”, masih terdapat arus listrik dan ketika kabel aki dicabut dapat berpotensi menimbulkan percikan api.
2. Untuk amannya, lepaskan kabel negatif dulu, baru setelah itu yang positif. langkah ini, untuk mencegah terjadinya percikan api. Ketika memasang kembali kabel (setelah diganti aki baru), lakukan kebalikannya. Jadi, kabel plus dulu dipasang, baru negatifnya.
3. Saat pemasangan aki baru, usahakan ukuran dan kapasitasnya sama dengan standarnya. Kemudian perhatikan posisi kutubnya. Sepele memang, tapi berpotensi merusak komponen kelistrikan dan ECU, terutama jika salah pasang. Dalam hitungan detik bisa membuat beberapa komponen kelistrikan jebol dan ECU akan ngeblok.
4. Pada beberapa mobil perlu melakukan reset ECU setelah melakukan penggantian aki. Terutama untuk mobil buatan Eropa. “Tandanya ECU perlu direset seperti takometer ngaco, power window dan central lock tak berfungsi dan indikator cek engine akan menyala.”
5. Penggantian aki sebisa mungkin dilakukan saat kondisi sudah tidak tertolong. Seperti selnya sudah terbakar atau korslet. Kalau hanya karena arus listrik yang tekor, sebaiknya lakukanlah jumper untuk menghindari ECU hang. Namun ada mobil-mobil tertentu yang bila aki tekor tak boleh dijumper.

Masalah kelistrikan Mobil



Masalah kelistrikan Mobil

Problem Kelistrikan Mobil
Tidak sedikit pemilik kendaraan langsung menuding performa aki menjadi biang penyebabnya kala mobil susah distart. Sah-sah saja begitu. Apalagi bila melihat indikator aki berwarna putih yang berarti cairan elektrolit sudah tawar dan tidak optimal menyimpan arus listrik. Selain men-charge ulang, langkah mengganti yang baru juga menjadi pilihan.
Padahal bila mau teliti, Anda juga mesti mencermati komponen lain yang berhubungan dengan aki yakni alternator. Apakah kondisi kerja masih baik atau tidak? Karena bisa saja permasalahan bakal terus mendera Anda meski aki sudah di-charge atau ganti aki berkali-kali.
Untuk mengecek kinerja aki, bisa diukur voltasenya dengan voltmeter (clampmeter) yang dihubungkan ke kutub positif dan negatif aki. Jika kondisi aki masih baik, bisa jadi pengisian arus listrik dari alternator yang tidak optimal.
Alternatornya tentu bermasalah. Bisa karena ada hubungan arus pendek atau kapasitas alternator tidak sebanding dengan kebutuhan pengisian aki.
Penyebab lainnya yakni kebocoran arus dari peranti lainnya. Celakanya, hal itu menyedot arus listrik dari cadangan di aki secara terus-menerus. Sementara pengisian dari alternator tidak seimbang dengan kebutuhan. Lama-lama performa aki tidak maksimal dalam menyimpan arus listrik dari alternator. Hal itu membuat indikator aki menjadi berwarna putih.
Untuk itu, periksa kabel kelistrikan dan pastikan kondisinya masih baik. Perhatikan pula penambahan beban listrik, semisal adanya penggunaan fitur tambahan seperti audio, lampu dan sebagainya. Anda mesti mengalkulasikan beban listrik yang harus dipenuhi. Perkirakan dampak dari pemasangan tersebut dan apakah ada gejala problem yang muncul?
Singkatnya, pastikan sistem dan suplai listrik dalam kondisi baik dan imbang baik pengisian dan pengeluaran. Karena bila arus listrik yang disalurkan tidak sesuai, maka aki akan tekor. Ujung-ujungnya mobil sulit distart.
Mengukur performa alternator
Ada berbagai cara untuk melihat performa alternator dalam kondisi baik atau tidak. Mulai dari cara sederhana hingga menggunakan alat. Pertama, menggunakan indikator lampu LED yang banyak dijual di pasar. Colokan konektor ke lighter, lihat warna yang ditunjukkan oleh lampu tersebut. Biru berarti baik, dan merah jika ada masalah.
Untuk hasil maksimal gunakan voltmeter. Dengan alat ini, performa aktual aki dan alternator bisa terdeteksi. Baik besarnya hambatan serta tegangan yang ditimbulkan, plus bila terjadi kebocoran arus listrik pada sistem.
Cara terakhir dengan melihat indikator di dasbor yang berlambang aki. Ketika indikator aki itu menyala, berarti alternatornya kurang optimal dalam melakukan pengisian aki.
Ibarat pompa air dan bak
Hubungan antara alternator dan aki diibaratkan pompa air dan bak. Keduanya saling berhubungan dengan alternator berfungsi sebagai pompa – untuk mengisi air, sementara aki sebagai bak yang menampung air.
Ilustrasinya, bila bak mandi (aki) tidak penuh, maka pompa air (alternator) segera mengisi agar aki agar bisa berfungsi optimal. Sementara bila bak penuh, alternator menunggu hingga kebutuhan pengisian dibutuhkan.
Saat Anda memutar kunci kontak, muatan listrik dari aki mengirimkan arus listrik ke motor starter untuk memutar mesin. Alhasil mesin menyala dan siap melaju.
Sementara beban tambahan seperti AC, lampu, audio dan lainnya juga menguras listrik dari aki. Artinya sepanjang kebutuhan tersebut terpenuhi dan tidak muncul masalah, maka aki masih bisa mengandalkan cadangan listriknya. Namun tetap aki bergantung dari pengisian arus listrik oleh alternator.
Sementara bila mesin mati, sisa arus listrik tersebut disimpan lagi sebagai cadangan. Selama sel-sel di aki dalam kondisi baik, dapat dipastikan cadangan listriknya cukup memadai.
Sebaiknya Anda tahu
• Perhatikan kabel di mesin dalam kondisi baik dan periksa sambungannya. Upayakan tidak ada yang terkelupas dan bersentuhan dengan peranti lainnya untuk menghindari hubungan arus pendek.
• Pastikan semua unsur listrik mati (off) seperti lampu, jam digital, audio dan lainnya ketika Anda keluar dari mobil. Bila tidak, peranti bakal menyedot listrik secara perlahan dan menyebabkan aki tekor dan mobil sulit distart.
• Kebutuhan listrik peranti di mobil kian tinggi seiring bertambah usia. Karena adanya kenaikan hambatan pada sistem kelistrikan mobil, seperti pada soket, kabel dan lainnya. Mobil yang berusia di atas lima tahun sudah bisa mengalami hal ini.
• Bila hendak menambah perangkat audio atau menambah lampu dengan daya lebih besar, perhitungkan kapasitas listrik yang dibutuhkan.

sistem pengapian alternator

Sistem pengisian mempunyai 3 komponen penting yakni Aki, Alternator dan Regulator.
Alternator ini berfungsi bersama sama dengan Aki
untuk menghasilkan listrik ketika mesin dihidupkan.
Hasil yang dihasilkan oleh alternator adalah tegangan AC
Yang kemudian dikonversi/diubah menjadi tegangan DC

RANGKAIAN SISTEM PENGISISAN
Ke empat kabel ( soket ) dihubungkan dengan alternator di sepanjang rangkaian kelistrikan.
“B” adalah kabel output alternator yang mensuplai langsung ke aki.
“IG” adalah indikator kontak yang ada dialternator.
“S” digunakan oleh regulator untuk mengatur strum pengisian ke aki.
“L” adalah kabel yang digunakan oleh regulator untuk indikator lampu ( CHG ).

IDENTITAS TERMINAL ALTERNATOR
“S” Terminal indikator Voltase aki.
“IG” Terminal indikator strum kontak.
“L” Terminal lampu indikator.
“B” Terminal Output Alternator.
“F” Terminal tegangan langsung ( bypass ).
galery
ALTERNATOR ASSY
Alternator terdiri dari :
gabungan kutub magnet yang dinamakan Rotor.
Gulungan kawat magnet yang dinamakan stator.
Rangkaian dioda yang dinamakan rectifier.
Alat pengatur voltase yang dinamakan regulator.
Dua kipas dalam ( internal Fan) untuk menghasilkan
sirkulasi udara.

BAGIAN DALAM ALTERNATOR
Jika bagian atas altenator dibuka :
Regulator yang mengontrol tegangan output alternator.
Carbon Brush yang menempel dengan bagian atas rotor
( Slip Ring).
Rangkaian dioda (rectifier) yang mengkonversi (mengubah)
voltase AC menjadi voltase DC.
Slip Ring (bagian dari rotor) dihubungkan dengan setiap dari
Field winding.
CARBON BRUSH
Dua slip ring yang berada di setiap bagian atas rotor.
Slip ring dihubungkan dengan field winding dimana carbon brush
dapat bergerak, dan ketika arus mengalir melalui field winding
Lewat slip ring, akan ada arus magnet disekitar rotor.
2 buah arang yang diposisikan sejajar yang
akan menempel dengan slip ring.
Carbon brush disolder atau
Diikat dengan baut.


home



selamat datang

  di

Regar Dinamo Grup Service

Menerima Perbaikan Segala Jenis Dinamo : Stater mobil

: Cas/Amper

: Generator AC/DC

: System Eliktrik Mobil


Jln lintas Duri-Dumai km 4,5 Balai Makam Duri Riau

sistem pengapian alternator


Sistem pengapian alternator

Sistem pengisian mempunyai 3 komponen penting yakni Aki, Alternator dan Regulator.
Alternator ini berfungsi bersama sama dengan Aki
untuk menghasilkan listrik ketika mesin dihidupkan.
Hasil yang dihasilkan oleh alternator adalah tegangan AC
Yang kemudian dikonversi/diubah menjadi tegangan DC

RANGKAIAN SISTEM PENGISISAN
Ke empat kabel ( soket ) dihubungkan dengan alternator di sepanjang rangkaian kelistrikan.
“B” adalah kabel output alternator yang mensuplai langsung ke aki.
“IG” adalah indikator kontak yang ada dialternator.
“S” digunakan oleh regulator untuk mengatur strum pengisian ke aki.
“L” adalah kabel yang digunakan oleh regulator untuk indikator lampu ( CHG ).

IDENTITAS TERMINAL ALTERNATOR
“S” Terminal indikator Voltase aki.
“IG” Terminal indikator strum kontak.
“L” Terminal lampu indikator.
“B” Terminal Output Alternator.
“F” Terminal tegangan langsung ( bypass ).
galery
ALTERNATOR ASSY
Alternator terdiri dari :
gabungan kutub magnet yang dinamakan Rotor.
Gulungan kawat magnet yang dinamakan stator.
Rangkaian dioda yang dinamakan rectifier.
Alat pengatur voltase yang dinamakan regulator.
Dua kipas dalam ( internal Fan) untuk menghasilkan
sirkulasi udara.

BAGIAN DALAM ALTERNATOR
Jika bagian atas altenator dibuka :
Regulator yang mengontrol tegangan output alternator.
Carbon Brush yang menempel dengan bagian atas rotor
( Slip Ring).
Rangkaian dioda (rectifier) yang mengkonversi (mengubah)
voltase AC menjadi voltase DC.
Slip Ring (bagian dari rotor) dihubungkan dengan setiap dari
Field winding.
CARBON BRUSH
Dua slip ring yang berada di setiap bagian atas rotor.
Slip ring dihubungkan dengan field winding dimana carbon brush
dapat bergerak, dan ketika arus mengalir melalui field winding
Lewat slip ring, akan ada arus magnet disekitar rotor.
2 buah arang yang diposisikan sejajar yang
akan menempel dengan slip ring.
Carbon brush disolder atau
Diikat dengan baut.